Posts

Showing posts from April, 2019

MENJADI GURU MILENIAL BERSAMA SEAMEO-SEAMOLEC

Image
Kemajuan zaman tidak akan terlepas dari yang namanya perubahan. Perubahan dalam segala hal, dan yang paling bisa dijadikan indikator adanya perubahan adalah teknologi. Perubahan teknologi dari masa ke masa menuntut semua orang untuk mengikuti arus kemajuan zaman. Masa yang disebut zaman milenial ini telah menuntut semua orang untuk bisa dan bijak menggunakan teknologi diberbagai bidang, termasuk pendidikan. Perbedaan cara berkomunikasi, menjadi menjadi ciri khas yang paling kasat mata. Seperti yang didefinisikan oleh para ahli, diantaranya: 1. Everett M Rogers mengatakan, “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber pada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” 2. Theodore M. Newcomb berpendapat, “setiap tindakan komunikasi dipadang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif dari sumber kepada penerima.” Manusia pertama kali berkomunikasi secara lisan, setelah manusia mengenal symbol dan di sep

PUISI

Image
Pengklasifikasian Puisi Puisi diklasifikasikan menurut masa penciptaannya oleh penyair. Terdapat dua kategori puisi yang secara umum sering digunakan sebagai metode penentuan jenis puisi. Puisi lama dan puisi baru adalah dua jenis puisi yang dikategorikan dari masa pembuatannya serta struktur teknisnya. Terdapat satu jenis puisi lain yaitu puisi kontemporer yang menjadi kategori bentuk puisi paling bebas saat ini. 1. Puisi Lama (hingga tahun 1920-an) Puisi lama adalah puisi yang secara fisik masih terikat oleh aturan penciptaan. Aturan penciptaan yang dimaksud meliputi: • Jumlah kata dalam satu baris • Jumlah baris dalam satu bait (± 4 baris) • Memiliki rima (persajakan) Rima adalah bentuk pengulangan bunyi yang timbul oleh huruf atau kata dalam larik dan bait. Contoh : • Berderai-derai • Terapung-apung • Mendesah-desah Ketiga kata tersebut mengalami bentuk pengulangan bunyi kata dasar derai, apung, dan desah. Jumlah suku kata pada tiap baris Memiliki irama Beberapa jenis sajak y

Bangku Di Sudut Taman Kota

Image
Hari sudah malam, ketika aku tiba. Lima jam perjalanan aku tempuh dengan bis. Tiba-tiba saja aku kangen kota kelahiranku yang sebenarnya baru beberapa tahun saja kutinggalkan. Entah kenapa, memang hari ini selalu tampak special. Bukan karena pada tanggal ini aku dilahirkan, tapi lebih pada bersama siapa biasanya aku menghabiskan malamku.   Lapangan di tengah kota, yang sekarang sudah menjadi Alun-alun megah menjadi tujuan pertama setelah aku turun dari bis. Langkah kakiku langsung tertuju pada salah satu sudut taman. Dulu disini ada abah penjual bandros. Tidak ada yang luar biasa dari bandros Abah. Hanya saja keramahan Abah pada semua pelanggannya dan Abah yang selalu setia mendengar keluh kesah siapa pun, itulah yang membuat abah istimewa Sekarang sudut ini sudah menjadi taman bermain. Bangku kayu tempat kami biasa duduk, sudah berubah menjadi bangku besi. Kolam kecil berisi ikan mas pun kuni sudah tidak ada. Hanya tiang tinggi bersorot lampu keemasan yang masih utuh berdiri tepat di

CERPEN : FUR ELISE

Image
Namaku Elise, Papa bilang nama ini sudah disiapkan sejak aku belum lahir.   Baru setelah aku bisa mengerti cerita, aku mengetahui bahwa namaku diambil dari salah satu komposisi klasik milik Ludwig Van Beethoven. Mama sangat menyukai Fur Elise , Papa pun jatuh cinta pada pandangan pertama saat   Mama memainkan komposisi ini, dan ketika mereka menikah, mereka ingin salah satu anak perempuannya bernama Elise. Papaku seorang pemain flute, dan Mama adalah seorang pianis. Mereka tergabung dalam sebuah grup orchestra ternama di kota ini. Pertemuan pertama mereka pun terjadi di sebuah akademi musik yang mereka masuki pada belasan tahun yang lalu. Hal ini menjadikan kami dikenal sebagai keluarga musisi – setidaknya, itu yang orang lain pikir tentang keluarga ini. Kakak lelakiku, Bastian, sangat mahir memainkan gitar. Kakak perempuanku, Clara, bakatnya luar biasa, selain cello ia pun piawai memainkan piano seperti Mama. Sedangkan aku, sejak kecil aku hanya suka melihat mereka berlatih, aku akan

TOM DAN HUJAN

Image
Perjalanan Rahmi menuju Bandung harus terhenti saat mini bus yang ditumpangi mengalami pecah ban, dan tidak hanya satu ban. Tiga ban mobil gembos, sehingga perjalanan tidak dapat dilanjutkan karena ban cadangan hanya ada satu buah. Mereka harus menunggu mobil berikutnya yang akan membawa ban lain dari kantor travel. Dengan terpaksa semua penumpang harus menunggu di sebuah rumah kosong yang terletak tidak jauh dari jalan raya. Menjelang sore dan tampaknya langit mulai mendung, semua penumpang mencari posisi nyaman di sekitar halaman rumah yang terlihat sudah lama tidak berpenghuni. Tidak satupun terlihat rumah lain di sekitarnya. Sejauh mata memandang hanya perbukitan yang ditumbuhi pepohonan besar. Sekilas Rahmi melihat sekeliling rumah lalu ia duduk bersandar di tiang yang ada di salah satu sudut teras rumah. “Iih serem juga nih kalo musti lama-lama disini.” gumamnya kemudian Ia memasang headset dan memutar music player ditangannya. Hujan pun turun cukup lebat, Rahmi merasa tidak nyam

LELAKI BERAROMA KOPI

Image
          Sulawesi menawarkan berjuta pesona alam dan keelokan yang luar  biasa. Itu hal yang pertama kurasakan saat pertama menjejakan kaki di sini. Keragaman Indonesia yang   sangat luar biasa. Berbekal ijin mengadakan reportase alam Sulawesi, kembali aku meninggalkan kantor dengan alasan mencari spot yang bagus untuk terbitan bulan depan majalah tempat kerjaku. Aku sebagai salah seorang photographer junior dari sebuah majalah kerap mendapat tugas liputan mengiringi reporter senior di kantorku, tapi kali ini aku ingin berjalan sendiri. Kedai kecil sederhana di samping penginapan ini akan menjadi tempat pertama aku menjelajah Tanah Sulawesi, tempat yang baru kali ini aku kunjungi. Hari kedua aku berada disini setelah seharian kemarin aku tiba, keliling kota dan beristirahat dengan sangat lelap. Sendiri…., demi mencari pemilik syal yang melilit di leherku ini. Sebuah syal yang membalut kepala dan mukaku saat aku di temukan dipelataran sebuah klinik selepas kejadian pemboman di Hua Hin,