Cernak : POHON JENGKOL (Bagian 2)
“Faira, turun!” teriak Mozza. Mendengar suara temannya, Faira turun perlahan. Faira adalah satu-satunya anak perempuan yang sangat suka mengamati keadaan sekitarnya dari atas pohon jengkol. Itu pula yang baru saja ia lakukan. Dulu dengan mudah mereka dapat melihat lalu-lalang kendaraan di jalan raya, tapi sekarang di hadapan mereka berdiri sebuah tembok yang tinggi. Dinding gedung perkantoran yang berdiri di atas tanah lapang tempat bermain mereka dulu. Kampung Jerman ini tidak begitu luas, hanya satu RW yang terdiri dari tiga RT. Kebanyakan penduduknya bekerja sebagai petani, dan sebagian lagi adalah buruh pabrik sepatu untuk di eksport ke luar negeri. Dulu hamparan sawah disekeliling kampung sangat indah dilihat, dan udara di kampung inipun masih sangat segar. Namun sekarang lahan yang biasa ditanami penduduk, hanya hamparan tanah kering dan semak belukar. Sejak jembatan dan saluran air rubuh, tanah sawah ini tidak lagi mendapat pengairan. Hanya beberapa penduduk saja yang masih mau