Posts

Showing posts from September, 2019

Cernak : POHON JENGKOL (Bagian 2)

Image
“Faira, turun!” teriak Mozza. Mendengar suara temannya, Faira turun perlahan. Faira adalah satu-satunya anak perempuan yang sangat suka mengamati keadaan sekitarnya dari atas pohon jengkol. Itu pula yang baru saja ia lakukan. Dulu dengan mudah mereka dapat melihat lalu-lalang kendaraan di jalan raya, tapi sekarang di hadapan mereka berdiri sebuah tembok yang tinggi. Dinding gedung perkantoran yang berdiri di atas tanah lapang tempat bermain mereka dulu. Kampung Jerman ini tidak begitu luas, hanya satu RW yang terdiri dari tiga RT. Kebanyakan penduduknya bekerja sebagai petani, dan sebagian lagi adalah buruh pabrik sepatu untuk di eksport ke luar negeri. Dulu hamparan sawah disekeliling kampung sangat indah dilihat, dan udara di kampung inipun masih sangat segar. Namun sekarang lahan yang biasa ditanami penduduk, hanya hamparan tanah kering dan semak belukar. Sejak jembatan dan saluran air rubuh, tanah sawah ini tidak lagi mendapat pengairan. Hanya beberapa penduduk saja yang masih mau

Cernak: POHON JENGKOL (Bagian 1)

Image
“Hey, ngapain kalian disitu?” “Shuut, jangan ribut, sini!” Uya menarik lengan Faira, adiknya, untuk ikut berjongkok dengan beberapa anak lain di balik tumpukan pasir bangunan. Tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang anak laki-laki, “LARIIII…!” diikuti dengan lesatan tubuhnya melalui tumpukan pasir itu. “Cepat, lari, mandornya datang…!” “Empi, tunggu!” Uya berteriak memanggil Empi dan berlari di belakangnya diikuti tiga anak lainnya. Sementara Faira masih berdiri terpaku dengan kejadian yang ada di hadapannya. “De, ayo lari!” teriak Uya pada adiknya. Faira melihat seorang berpakaian mandor proyek, berlari ke arahnya. Masih dalam kebingungannya Faira berlari mengikuti yang lain. Seperti biasa, Faira bisa menglahkan anak lainnya dalam berlari. Ia menyusul Uya. Pak mandor semakin dekat, tanpa banyak berfikir Faira melompat dan memanjat pohon jengkol disamping sebuah rumah kosong yang ia lalui, “Uya, ayo naik!” Karena badannya yang tambun, Uya tidak bisa menyusul untuk memanjat pohon jen

BYO - Bring Your Own

Image
Pertama kali saya mendengar kata ‘ Bring Your Own ’ ketika saya duduk di bangku SMP. Kala itu Seorang guru mengajak kami ‘botram’ yaitu makan bersama dengan membawa bekal dari rumah masing-masing. Kita akan mengadakan ‘ Potluck Party’ saat itu.  Apa sebenarnya beda botram dan potluck party , selain dari istilah bahasa yang dipakai? Botram ini adalah istilah dari sebuah kebiasaan di Jawa Barat. Biasanya dilakukan dalam sebuah komunitas kecil di masyarakat. Masing-masing membawa makanan ke suatu tempat yang sudah disepakati untuk kemudian dimakan bersama. Siapapun boleh mencicipi makanan yang ada pada saat botram, dan botram biasanya berfokus pada makanan utama.  Tuan rumah biasa menyiapkan Nasi, air minum dan cemilan lainnya, sementara para tamu akan membawa makanan berupa lauk untuk dimakan bersama nasi. Bisa juga sesuai dengan kesanggupan sang tamu. Ada kalanya botram pun dilaksanakan dengan membawa bekal lengkap masing-masing, dan pada waktunya kita bisa saling mencicipi bekal yang