Dongeng sebelum Tidur, LOMPATAN BUNNY

Bunny adalah seekor anak kelinci yang lincah dan baik hati. Setiap hari ia melompat kesana kemari tak kenal lelah. Lompatan Bunny adalah yang paling tinggi di desanya, Bunny pun dapat melompat dengan cepat mengalahkan teman-temannya ketika mereka berlomba lari. Teman-teman sangat menyukai Bunny, selain lincah ia pun suka menolong.

Bunny dan teman-temannya sangat senang bermain di sebuah hutan kecil yang terletak di belakang desanya. Hutan itu tidak terlalu jauh dan aman. Mereka bebas bermain di sana tanpa mengganggu kegiatan para penduduk desa.

Suatu hari Bunny sedang bermain di hutan, ia tiba-tiba mendengar suara cicit anak burung. Ia mencari disekitarnya tapi tidak ia tidak dapat menemukan seekor burung pun. Bunny terus berjalan mondar madir dari tempatnya berdiri. Tiba-tiba ia terkejut melihat ada semak yang bergoyang. Bunny mendekat untuk mencari tahu apa yang ada di balik semak. Ia melihat dua ekor anak burung terjebak dalam sarangnya yang terbalik. Agar anak-anak burung itu tidak ketakutan, Bunny mengajak mereka berbicara.

“Hallo, burung kecil, ada apa dengan kalian?” tanya Bunny.

“Hai, Kakak kelinci. Kami terjatuh dari atas pohon itu, tadi angin bertiup sangat kencang.” jawab salah satu anak burung sambil menujuk ke arah pohon di belakang Bunny.

“Wah! Cukup jauh juga kalian jatuh. Kemana Ayah dan Ibu kalian?”

“Orang tua kami sedang pergi mencari makan.” Jawab anak-anak burung itu.

“Kasihan kalian, mari kakak bantu kalian kembali ke atas pohon, sebelum ayah dan ibu kalian datang dan mencari.” ucap Bunny.

Bunny mengambil sarang lalu meminta kedua burung kecil untuk berpegang erat dan “HOP!” dalam satu lompatan Bunny bisa mencapai cabang pohon. Bunny mencari ranting yang aman dan meletakan sarang burung itu.

Tidak lama kemudian datanglah ibu burung yang tadi mencari makan. Ia sangat berterima kasih karena Bunny telah menyelamatkan sarang dan anak-anaknya kembali ke atas pohon. Atas kebaikannya, sekarang Bunny mendapatkan teman baru, yaitu keluarga burung yang ia bantu.