Resensi Buku : Dongeng Charles Dickens
Judul : Dongeng Charles Dickens
Penulis : Charles Dikens
Diceritakan kembali : Mary Sebag – Montefiore
Pengalih Bahasa : Dono Sunardi
ISBN : 10: 602-249-025-1, 13: 978-602-249-025-8
Terbit Pertama : Usborne Publishing LTD, 2009
Penerbit Indonesia : Bhuana Ilmu Populer, 2012
Jenis : Cerpen Klasik
Genre : Petualangan
Tebal : 350 halaman
Spesifikasi buku : Hard Cover, isi Art paper, ilustrasi berwarna
Saya menyebutnya cerita sepanjang masa, karena cerita-cerita dalam buku ini sudah saya kenal sejak kecil, tentu saja dalam berbagai macam versi, dari yang dibacakan olehorang tua saya, hingga versi film layar lebar.
Beberapa minggu lalu seorang teman mengirimkanbuku ini bersama beberapa buku lainnya, akhirnya saya bisa membaca lima buah cerita Charles Dickens sekaligus, yang tergabung dalam buku ini.
Seperti pada umumnya karya-karya Charles Dickens, kelima cerita ini berisi tentang konflik social yag banyak terjadi di masyarakat. Konflik keluarga yang banyak menyoroti tokoh anak,menjadi ciri khas cerita-ceritanya. Walau berkesan ini cerita anak, tap isi deri cerita-cerita ini banyak memberi inspirasi bagi saya, pada saat membacanya.
Lima cerita pada buku ini; Oliver Twist, Bleak House, Great Expectation, A tale of Two Cities, dan David Copperfield dilengkapi dengan ilustrasi yang menggambarkan suasana London pada jaman Victoria, benar-benar membuat buku ini tampak nyata.
Menurut saya,sebenarnya cerita-cerita Charles Dicken banyak memunculkan kengerian social yang terjadi masyarakat terutama pada anak-anak dari golongan miskin. Tapi mungkin itulah yang terjadi pada saat itu, cerita-cerita Charles Dicken merupakan salah satubentuk kritik social pada kalangan atas, pemerintah dan hokum yang terjadi pada masanya.
Ditutup dengan 44 halaman terakhir yang membeberkan profil Charles Dickens sejak lahir hingga akhir hayatnya, yang dikemas dalam bentuk narasi yang apik dan menarik, membuat saya merasa sedang membaca sebuah cerpen juga.
Saya suka buku ini, walau 350 halaman dengan hard cover dan art paper pada halaman dalam , membuat terlalu berat untuk dibawa-bawa dalam tas. Dan art paper yang mengkilat kadang terlalu silau dan mengganggu saat proses membaca,
#resensi #rco #readingchallengeodop #onedayonepost #CharlesDickens
Buku ini kayake menarik buat dibacakan ke anak
ReplyDeleteUntyk versi tang lebih sederhana, cocok. 😁
DeleteCharles Dickens kayaknya gak asing namanya yaa
ReplyDeleteJustru itu nama asing, kalo nama Indonesia mungkin jadinya Cepi Dikin, carli Dukun, Atw Ms.Wijaya.
DeleteOliver twist, cerita yang melegenda ya... pernah di filmkan juga kan ya? *sotoy* 🤭
ReplyDeleteEmbeeer... 😁 malah utk yg OT, saya tahu filmnya duluan 😊
DeleteJadi pengen baca. Penasaran. Bagus sih.
ReplyDeleteAyondi baca 😁
DeleteBuat bekal bacain dongeng anak bagus ya
ReplyDeleteUntuk anak lebih rekomended Hans Christian Andersen atau Brothers Grimm
DeleteBelum pernah baca dongeng selama ini. Tapi kayaknya bukunya bagus 😁
ReplyDeleteInsya Allah Bagus 😀
DeleteSalam Charles Dickens
ReplyDeleteJadi pengen baca juga bukunya. Sebetulnya bapak saya penggemar ceritanya Charles Dickens tapi aku blm pernah baca bukunya. Bahasa Inggris, jadi males 😬.
ReplyDeleteKeren mbak Mutia, terima kasih resensinya
ReplyDelete