Dongeng sebelum tidur, NYANYIAN PUTRI DUYUNG



Pada suatu hari, negeri bawah laut diramaikan oleh berita lahirnya seorang putri duyung yang istimewa. Raja dan ratu laut sangat bahagia dengan kelahiran putri bungsunya. Putri Nerry, sang bayi, memiliki rambut yang berkilau keemasan. Putri Nerry mendapat banyak hadiah, ada dua peri laut yang memberinya hadiah yang luar biasa. Peri Biru memberikannya hadiah kecantikan untuk putri Nerry dan Peri Hijau memberikan suara yang indah sebagai hadiah.

Suara indah Putri Nerry ternyata memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain. Hanya dengan bersenandung dan bernyanyi, ia bisa meminta seseorang melakukan apa pun yang ia mau. Hal ini membuat Putri Nerry malas melakukan segala sesuatu sendiri, ia selalu menyuruh orang lain untuk mengerjakan pekerjaannya.

“Nerry sayang, lihat tempat tidur kakak-kakakmu semuanya rapi dan bersih, pasti enak pula untuk ditempati. Kamu pun pasti senang jika tempat tidurmu bersih.” Ibunya sang Ratu laut berkata pada Nerry suatu pagi.

“Iya bunda. Syaalaaa laaa laaaa… Kakakku  Lily yang cantik, maukah kakak membatu membereskan tepat tidurku ini.” Nerry bersenandung dan meminta kakaknya melakukan tugas yang seharusnya ia kerjakan.

“Baiklah.” Putri Lily menjawab dan segera melakukan apa yang Nerry minta

“Syaalaa laa laa….. Dan kakakku Millie yang baik hati, aku ingin mengikat rambutku, maukah kakak menyisirkannya untuku?” Pinta Nerry setelah bersenandung, Putri Millie pun menyisirkan rambut dan mengikatnya dengan pita. Kemudian Nerry berlalu pergi bermain dengan para ikan dan hewan laut  lainnya.

Ibunda kadang di buat kesal dengan sikap Nerry, Ia ingin sekali mengajarkan Nerry mengerjakan segala sesuatunya sendiri, tidak bergantung pada kedua kakaknya atau para pelayan istana.

Suatu hari Putri Nerry mendengar ada keramaian di permukaan laut, ia bersama beberapa ikan kecil muncul ke permukaan dan melihat ada sebuah pesta di pantai. Nerry ingin sekali bergabung bersama orang-orang di pantai, menari, bernyanyi dan berkawan dengan mereka.

“Ayah, bolehkah aku pergi ke daratan?” Tanya Nerry pada Raja Laut.

“Tidak sayang. Dunia luar amat berbahaya untuk kita.” Jawab ayahnya.

“Tapi Ayah, mereka kelihatannya baik dan menyenangkan, aku melihatnya tadi malam.” Nerry terus merajuk, Raja Laut tidak mampu menolak keinginan putrinya, dan penyuruhnya pergi menemui Paman Penyu penasehat kerajaan sekaligus penyihir istana. Pergilah Nerry menemui Paman Penyu, untuk mengutarakan maksudnya.

“Syaalaa laa laa…. Paman Penyu, Ayah memerintahkanmu untuk memberiku sepasang kaki agar aku bisa hidup di darat.” Pinta Nerry sedikit memaksa Paman Penyu.

“Putri Nerry, senandungmu tidak akan bisa mempengaruhiku, kamu tahu paman sudah tua dan tidak bisa mendengar lengking suaramu. Keinginanmu itu  akan membuat kamu kehilangan sesuatu yang berharga” jawab Paman Penyu

“Aku rela menggantinya dengan apapun asal aku bisa hidup di darat Paman, tolonglah,.” Rajuk Nerry memaksa Paman Penyu.

“Baiklah, kamu harus siap menanggung segala akibat dari keinginan kamu ini, paman doakan semoga kamu bisa bertahan di atas sana.”

Nerry sangat gembira mendengar jawaban Paman Penyu. Paman Penyu memberikan Nerry sebuah kalung mutiara yang harus selalu ia pakai selama di darat. Setelah menerima semua nasehat dari keluarganya, Nerry bergegas pergi ke permukaan laut.

Setibanya Nerry di pantai, ia langsung memakai kalung mutiara pemberian paman Penyu, dan ajaib, ekor duyungnya berubah menjadi sepasang kaki yang cantik. Namun Nerry segera menyadari bahwa ia sudah kehilangan warna rambutnya yang indah, sekarang rambutnya berwarna hitam ke coklatan, sama seperti penduduk pantai pada umumnya.

“Oh, mungkin ini yang di maksud oleh Paman Penyu, Aku kehilangan warna rambutku yang indah sebagai pengganti sepasang kaki ini. Tapi biarlah, sekarang aku bisa tinggal di darat. Aku akan mulai mencari teman.” Gumam Nerry dalam hati. Lalu ia mulai melangkah menuju desa di sekitar pantai. Ia melihat seorang gadis sedang menjemur bermain

“Hai, saya Nerry.” Sapanya seraya mengulurkan tangan untuk bersalaman. Nerry keheranan melihat gadis itu merenyitkan matanya dan menutup telinga dengan kedua tangannya.

“Oh, Hai, saya Abel. Kenapa dengan suaramu Nerry?” Tanya Abel.

Nerry pun terkejut dengan apa yang terjadi. Suaranya tiba-tiba berubah menjadi sangat jelek, seperti orang menangis, memilukan. Nerry menggelengkan kepala pada Abel.

“Mungkin kamu lelah dan haus, ayo kita pergi ke kedai di desa, kita beli minuan agar kamu sehat.” Ajak Abel. Nerry mengikuti Abel dengan langkah yang ragu.

Abel membeli dua gelas minuman segar dan memberikan satu pada Nerry. Nerry sangat menyukai minuman itu dan meminta untuk di belikan lagi. Tapi abel tidak mempunyai cukup uang. Abel bertanya apa Nerry punya uang.

“Uang? Aku tidak punya, bagaimana aku bisa dapat uang?” Tanya Nerry.

“Kebetulan aku kenal pemilik kedai ini, mari ku antar untuk meminta pekerjaan untukmu, jadi kamu bisa mendapatkan uang.” Ajak Abel.

Nerry yang tidak pernah mengerjakan segala sesuatunya sendiri merasa kerepotan dengan pekerjaan barunya di kedai. Ia tidak pernah mencuci piring, ia tidak bisa merapikan meja makan , bahkan menyapu lantai pun ia tidak bisa.

Pemilik kedai memintanya pindah untuk membersihkan dapur, Nerry malah membuat kekacauan dan memecahkan beberapa barang.

Mengurus hewan peliharaan pun Nerry tidak bisa, Ayam-ayam yang seharusnya ia rawat lari berhamburan keluar kandang dan melarikan diri. Tidak ada satu pun pekerjaan yang bisa Nerry selesaikan.

Nerry merasa sedih, ia akan menggunakan kekuatan suaranya untuk mempengaruhi orang-orang di kedai, tapi apa daya yang keluar dari mulutnya hanya suara lengkingan yang buruk. Suaranya membuat seisi kedai terganggu dan mereka meninggalkan kedai dengan segera.

Hal ini membuat pemilik kedai marah, ia meminta Nerry untuk meninggalkan kedai sebelum membuat kerugian yang lebih besar.

Nerry menangis dan berlari ke pantai, ia memanggil Paman Penyu dengan suaranya yang parau. Nerry menyesali dirinya yang tidak bisa mengerjakan pekerjaan apapun dengan benar. Selama ini dia hanya mengandalkan orang lain untuk melakukan pekerjaannya. Sekarang ia ingin pulang dan memperbaiki semua kesalahan yang ia perbuat.

Nerry melepaskan kalung mutiara di leher dan kembali ke dasar laut. Sepanjang perjalanan pulang ia terus bernyanyi, tapi kali ini bukan untuk memerintahkan orang lain mengerjakan sesuatu, Nerry merasa senang dan ingin cepat sampai di rumahuntuk meminta maaf pada keluarganya. 

Pesan Moral : Membiasakan diri untuk tidak tergantung pada orang lain dapat membuat kita mandiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan manapun.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

LEGENDA, Asal Usul Telaga Warna