ZERO SOIL 2, Hidroponik



Secara mudah, kita bisa mengartikan hidroponik itu sebagai teknik bercocok tanam dengan menggunakan media air. Selain air sebagai media, kita juga membutukan beberapa alat bantu berupa media tanam, agar tanaman dapat berdiri dengan baik, diantaranya; rockwool, cocopeat, sekam bakar, hidroton, zeolit, hidrogel dan lain sebagainya.

Setiap tanaman membutuhkan air, oksigen, cahaya matahari dan unsur hara untuk dapat tumbuh dengan baik. Untuk bercocok tanam di tanah, kita biasanya tidak terlalu mengalami kesulitan, karena keempat kebutuhan tadi dapat dipenuhi. Sedang pada hidroponik, unsur hara adalah hal yang harus diusahakan agar tanaman bisa tumbuh dengan baik. Kebutuhan unsur hara pada hidroponik akan dicukupi melalui pemberian Nutrisi AB Mix.

Nutrisi AB mix dapat kita beli di toko tanaman yang menyediakan alat dan bahan hidroponik, AB Mix ini terdiri dari dua jenis larutan (larutan A dan larutan B), kedua larutan ini tidak boleh tercampur kecuali saat larutan itu akan dipakai untuk menambah air nutrisi pada media tanam.

Peralatan yang harus disiapkan sebelum kita mulai bercocok tanam dengan hidroponik, diantaranya; media tanam dan wadahnya, nutrisi AB mix, rockwool, benih pilihan, dan alat pendukung (pompa air, kain, TDS Meter, PH meter dan lainnya).

Ada beberapa system berkebun hidroponik yang bisa kita pilih, diantaranya;

Wick System (Sistem Sumbu)
Sistem hidroponik dengan teknik air tergenang dengan bantuan sumbu  atau kain untuk membasaho rockwool dan akar tanaman. Bisa menggunakan nestpot ukuran mini atau  cup kecil untuk pudding.

Nutrient Film Technique (NFT)
System hidroponik dengan menggunakan gully atau talang air dimana air nutrisi yang dialirkan sangat tipis, setipis film. Agar air mengalir denga tipis, biasanya posisi talang air akan diposisikan sedikit miring.

Deep Flow Technique (DFT)Berbeda dengan NFT, DFT ini di buat datar sehingga air akan mengalir lebih tebal. Sekitar 1-2cm. gully yang digunakan biasanya paralon berukuran 2,5’ atau 3’.

Float Raft System (Sistem Rakit Apung)System ini membuat akar tanaman selalu terendam air. Rakit terbuat dari styrofoam yang diapungkan dalam sebuah bak. Sirkulasi air dan udara dibutuhkan untuk memaksimalkakkn pertumbuhan tanaman.

Drip System (Sistem Irigasi Tetes)Sistem ini dibuat dengan cara mengalirkan nutrisi dalam selang dan meneteskannya sedikit demi sedikit ke media tanam atau ke akar. Biasanya digunakan dalam budidaya tanaman buah.

Aeroponic System (System Pengabutan)Dalam system ini, air nutrisi diberika dengan cara menyemprotkannya langsung ke akar tanaman. Biasanya ini digunakan pada tanaman umbi-umbian.

EEB and Flow ( Sistem Pasang Surut)System ini lebih mirip dengan bercocok tanam pada sisten aqua ponik. Dengan peralatan mekanis, air dikontrol dengan cara mengalirkan air pada bak tanam hingga penuh, kemudian secara otomatis dikosongkan kembali, dan hal itu dilakukan secara berulang-ulang. Perbedaannya dengan aquaponic adalah, system ini menggunakan air berisi larutan nutrisi, sedangkan aquaponik menggunakan sisa kotoran ikan untul memenuhi unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Sistem Guyur
Sisten guyur adalah istilah untuk pemberian air nutrisi dengan cara menyiramkannya langsung pada tanaman, seperti menyiram tanaman pada umumnya.

Nah, kira-kira system apa yang dapat kita terapkan di rumah, yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya?  

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Y Chart