PUISI, Berlalu
Gemercik air di lembayung senja
Membuka sekat dalam dada
Sibak kasih yang sirna
Kita tidak bersama
Ini dilema
Rinai hujan lembut mengelus wajah
Lambat menjelajah jiwa yang lelah
Tabir asmara berujung sejarah
Satu firtah hilanglah sudah
Bagai segenggam sepah
Gerimis, padu berlalu
Bersama kabut membiru
Jejakan seribu sayat sembilu
Membenam setiap asa dalam kalbu
Teringat kamu sudah tidak bersamaku
Comments
Post a Comment