LEGENDA, Asal Usul Telaga Warna




Pada jaman dahulu kala, di dataran tinggi jawa barat, hiduplah seorang raja dan permaisuri yang sangat kaya namun mereka belum dikaruniai seorang anak pun. Raja dan permaisuri melakukan banyak hal dan terus berdoa untuk dapat diberikan seorang anak. Sampai pada suatu hari doa mereka terkabul, permaisuri mengandung dan melahirkan seorang anak perempuan yang cantik.

Karena sayangnya sang raja pada putrinya, apapun keinginan sang putri selalu dipenuhi. Sayang sekali ketika beranjak remaja sang putri memiliki tabiat yang jelek, dia selalu merajuk dan marah jika keingiannya tidak dipenuhi. Ia sering melawan perkataan orang tuanya mahkan sering melempar barang-barang yang ada didekatnya jika ia sedang marah.

Permintaannya semakin menjadi-jadi, ia senang sekali bersolek dan berganti-ganti pakaian mewah, bakan setiap bajunya bertahtakan intan berlian, bahan semua bajunya pun dijahit dengan benang yang terbuat dari pintalan emas. Pada suatu hari sang putri meminta pada Raja agar setiap helai ujung rambutnya dipasangi butiran  intan.

“Putriku, apakah permintaanmu tidak keterlaluan kali ini, janganlah meminta sesuatu yang berlebihan?” ujar sang permaisuri pada putri kesayangannya.

“Ayah tidak bisa memenuhi permintaanmu yang ini, kau sudah banyak memiliki, intan, berlian dan segala perhiasan disetiap pakaianmu.” Ayah sang putri pun menolak permintaan tersebut.

Sang putri tidak mau memahami apa yang diucapkan kedua orangtuanya. Ia berdiri dan berkacak pinggang, matanya membelalak marah pada ayah dan ibunya.  Ia berteriak marah.

“Ayah dan ibu tidak mau memenuhi permintaanku, jangan pernah melarang keinginanku, dasar pelit, aku benci Ayah dan ibu!” Sang Putri berteriak dan melempar semua perhiasan dan baju-bajunya ke arah kedua orang tuanya hingga mengenai kepala dan badan Raja juga Permaisuri. Sang Putri kemudian lari meninggalkan keduanya.

Raja dan Permaisuri merasa sedih dengan perilaku anaknya yang tidak pernah bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya. Mereka melihat intan permata berhamburan di tanah. Mereka menitikan air mata dan berdoa, semoga putrinya bersikap tenang dan tidak keras kepala lagi.

Sesaat kemudian, muncul semburan air dari dalam tanah tempat tergeletaknya semua perhiasan sang putri. Raja dan Permaisuri pun terus menangis meratapi kelakuan anaknya. Semakin lama semburan air dan tangisan kedua orang tua yang sakit hati tersebut semakin banyak dan menutupi seluruh istana dan lembah sekitarnya membentuk sebuah telaga. Luapan emosi sang putri telah berubah menjadi genangan air yang tenang.

Setelah air memenuhi seluruh lembah, keadaan menjadi tenang, hewan-hewan bermunculan dan berdiam di tepi telaga. Air yang menggenangi seluruh lembah tampak memantulkan banyak warna yang berasal dari perhiasan-perhiasan yang dilemparkan sang putri. Seiring waktupun, telaga itu tampak sering berubah warna, sejak saat itu telaga tersebut dikenal dengan Talaga Warna.

Pesan Moral:
Jadilah pribadi yang menyenangkan, menghargai orang tua dan selalu mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita.

Fakta Unik Talaga Warna :
-       Keunikan dari telaga warna bogor adalah warna air telaga yang sering berubah-ubah. Menurut informasi yang kita dapat berubahnya warna air disebabkan oleh ganggang air, dan pantulan cahaya matahari yang dipantulkan oleh pohon-pohon perindang di pinggir telaga yang membuat gradasi warna yang berbeda-beda.


-       Keistimewaan lain dari telaga warna puncak bogor adalah masih ditemuinya beberapa pohon-pohon yang sudah mulai langka yang berada di pinggir-pinggir telaga. Selain itu di telaga warna puncak bogor adalah habitat asli macan tutul , babi hutan, beberapa unggas dan burung-burung liar.




Comments

Post a Comment